? ??????????????????? ????Easy Install Instructions:???1. Copy the Code??2. Log in to your Blogger account
and go to "Manage Layout" from the Blogger Dashboard??3. Click on the "Edit HTML" tab.??4. Delete the code already in the "Edit Template" box and paste the new code in.??5. Click "S BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS ?

Jumat, 26 Maret 2010


X-MEN 3
Ketika Si Cuek Jadi Pemimpin
Cast: Hugh Jackman, Patrick Stewart, Ian McKellen, Halle Berry, Anna P.
Director : Brett Ratner

Berbeda dengan 2 X-Men yang disutradarai oleh Bryan Singer, yang katanya keluar dari proyek ini karena menggarap Superman Return, X-Men 3 diarahkan oleh Brett Ratner (Hannibal). Namun demikian, semua artis dalam X-Men sebelumnya tetap tampil di X-Men kali ini. Hugh Jacjman tetap berperan sebagai Wolverin, Stewart tetap sebagai Profesor X, dan McKellen sebagai Magneto.
Setelah “perdamaian” yang singkat antara kubu Profesor X dan Magneto dalam film kedua, kali ini kembali perbedaan prinsip antara keduanya berlanjut. Profesor X yang tetap mendapat dukungan Cyclops, Wolverine, Storm masih mencoba untuk hidup damai dengan manusia. Sedangkan Magneto yang selalu didukung Mystique, Jaggernaut, dll; berusaha agar ras muntanlah yang berkuasa. Pertentangan ini menimbulkan keadaan yang tidak mengenakkan, dan Wolverine harus menerima tugas yang paling ia benci, yaitu menjadi pemimpin. Karena bisa dipastikan bila ia bertarung satu lawan satu dengan Magneto pasti kalah. Selain itu Wolverine memang terkenal sebagai pribadi yang tidak mau repot alias suka seenaknya dan tidak bertanggung jawab.
Banyangkan saja jika seorang yang suka seenaknya dan tidak pernah memiliki tanggung jawab dalam dirinya harus menjadi pemimpin. Berat memang, tetapi tugas itu harus dijalankan oleh Wolverine. Seperti Wolverin, terkadang kita suka menilai bahwa diri kita tidak mungkin menjadi pemimpin. Kita merasa bahwa pemimpin itu hanya tugas orang-orang yang disiplin dan bertanggung jawab. Padahal kalau saja kita mau belajar dan mendisiplinkan diri, tentu saja akita juga mampu menjadi pemimpin.

0 komentar: